Kali ini gue pengen ceritain tentang ekstrakulikuler gue yang gue ikutin.. Oke, cusss ~
Di sekolah, gue mengikuti sebuah ekstrakulikuler, yaitu Marching Band. Kalian semua, pasti tau, kan apa itu Marching Band? Harus tau-lah. Hahaha
Marching Band di sekolah gue, baru ada di tahun ajaran ini. Gue ikut Marching Band nggak dari awal-awal. Tapi, pas pertengahan semester. Sebelum mengikuti ekstrakulikuler Marching Band, gue ikut ekstrakulikuler Taekwondo. Tapi, ternyata itu nggak bertahan lama.
KENAPA?
Cieee kepo. Hahaha. Yup, karena, gurunya jarang datang. Lo semua pasti tau, kan, gimana kalau kita mau belajar tapi gurunya nggak ada? Pasti, kita nggak akan belajar, toh? Apalagi ini Taekwondo, nggak semua orang bisa. Jadi, gue cuman duduk-duduk aja nggak jelas disana.
Tapi, setelah gue ke klinik tong-fang. Eh, salah, maksudnya setelah gue ikut ekstrakulikuler Marching Band, gue merasakan kenyamanan dari sana. Gue disana, dijabat sebagai Field Commander. Tau nggak? Yup, gue sebagai dirigen, sekaligus pemimpin.
Sahabat gue sendiri, Noni, dia dijabat sebagai pemain perkusi, nama alatnya adalah 'senar'. Semacam drum, tetapi, dibawahnya ada senar. Jadi, bunyinya sangat-sangat nyaring. Sebelum pemain senar di seleksi, pemainnya ada 6 orang, tapi, yang 1-nya nggak ikut, because she got a fever, maybe.
Seleksi pun dimulai, dan.........
Noni kepilih!
UMM...KATANYA SIH...
Akhir bulan Februari, mau ada Lomba, nih! Waduh, butuh persiapan mental dan fisik yang kuat! Menang atau kalah bukan masalah, intinya buat menambah pengalaman, right? Doain ya, semoga menang!
Sekian dari Lydia, maaf kalau nggak jelas, maklum, lagi bete. Hahaha.
Wassalammu'alaikum
0 Comments:
Posting Komentar