Jumat, 28 Juni 2013

Risiko Jantung pada Wanita

Penyakit jantung merupakan penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Angkanya terus bertambah mengalahkan jumlah penderita penyakit infeksi.

Di Indonesia, data dari Annual Scientific Meeting of Indonesia Association 2013 menunjukkan bahwa 27 persen kematian di Indonesia disebabkan stroke dan 7 persen terkait dengan serangan jantung.
Katanya, penyakit jantung merupakan male disease. Namun kenyataannya, wanita pun kini menjadi sangat rentan berisiko penyakit jantung.
Wanita terlindungi dari penyakit jantung karena hormon estrogen. Namun, ketika memasuki menopause, sifat proteksi dari estrogen menghilang. Pada akhirnya, risiko wanita terkena penyakit jantung sama besarnya seperti pria.
"Memasuki masa menopause, hormon estrogen tidak akan diproduksi lagi," jelas dr.Priscillia Myriarda, Sp.JP, Spesialis Jantung dari RS. Bunda, Menteng, Jakarta dalam presentasinya di Philips Mom2Mom Talkshow, beberapa waktu lalu.
Gaya hidup sangat mempengaruhi risiko penyakit jantung. Pola makan tidak sehat, kurang olahraga, kebiasaan merokok dan stres merupakan faktor pemicu penyakit jantung dan stroke.
"Ganti minyak goreng yang biasa digunakan untuk menggoreng dengan healty oil. Minyak canola, biji bunga matahari dan zaitun memiliki lemak jenuh yang aman bagi jantung," saran dr. Priscillia.

Teknologi untuk Penderita Jantung
PT. Philips Indonesia berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan. Bekerja sama dengan rumah sakit Bunda, Menteng, Jakarta, Philips menawarkan fasilitas Cathlab yang memberikan akses bagi pasien untuk menggunakan peralatan canggih.
Cathlab merupakan sebuah alat pemeriksaan jantung yang membantu menginformasikan keadaan jantung dan bilik jantung, serta membantu mencari tahu suatu kelainan di jantung. "Cathlab memberikan hasil gambar 3D dan sangat minim radiasi," jelas ahli jantung dr Dicky Hanafy, Sp.JP dalam kesempatan yang sama.

sumber : Yahoo! She Indonesia
Share:

0 Comments:

Posting Komentar