Penyakit jantung merupakan penyumbang angka kematian
tertinggi di Indonesia. Angkanya terus bertambah mengalahkan jumlah
penderita penyakit infeksi.
Di Indonesia, data dari Annual Scientific Meeting of Indonesia
Association 2013 menunjukkan bahwa 27 persen kematian di Indonesia
disebabkan stroke dan 7 persen terkait dengan serangan jantung.
Katanya, penyakit jantung merupakan male disease. Namun kenyataannya, wanita pun kini menjadi sangat rentan berisiko penyakit jantung.
Wanita terlindungi dari penyakit jantung karena hormon estrogen.
Namun, ketika memasuki menopause, sifat proteksi dari estrogen
menghilang. Pada akhirnya, risiko wanita terkena penyakit jantung sama
besarnya seperti pria.
"Memasuki masa menopause, hormon estrogen tidak akan diproduksi
lagi," jelas dr.Priscillia Myriarda, Sp.JP, Spesialis Jantung dari RS.
Bunda, Menteng, Jakarta dalam presentasinya di Philips Mom2Mom Talkshow,
beberapa waktu lalu.
Gaya hidup sangat mempengaruhi risiko penyakit jantung. Pola makan
tidak sehat, kurang olahraga, kebiasaan merokok dan stres merupakan
faktor pemicu penyakit jantung dan stroke.
"Ganti minyak goreng yang biasa digunakan untuk menggoreng dengan
healty oil. Minyak canola, biji bunga matahari dan zaitun memiliki lemak
jenuh yang aman bagi jantung," saran dr. Priscillia.
Teknologi untuk Penderita Jantung
PT. Philips Indonesia berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat
Indonesia terhadap pentingnya kesehatan. Bekerja sama dengan rumah sakit
Bunda, Menteng, Jakarta, Philips menawarkan fasilitas Cathlab yang
memberikan akses bagi pasien untuk menggunakan peralatan canggih.
Cathlab merupakan sebuah alat pemeriksaan jantung yang membantu
menginformasikan keadaan jantung dan bilik jantung, serta membantu
mencari tahu suatu kelainan di jantung. "Cathlab memberikan hasil gambar
3D dan sangat minim radiasi," jelas ahli jantung dr Dicky Hanafy, Sp.JP
dalam kesempatan yang sama.
sumber : Yahoo! She Indonesia
0 Comments:
Posting Komentar