Selasa, 11 Juni 2013

Thomas Alva Edison

Menyihir Dengan Berpikir..

Penyihir dari Menlo Park! Itulah julukannya. Dia dijuluki demikian karena kehebatannya menciptakan berbagai keajaiban. Padahal, dia bukan penyihir atau pesulap, melainkan seorang penemu! Dialah Pak Thomas Alva Edison.

> Si Bodoh
Pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat, lahirlah seorang bayi mungil. Dia diberi nama Thomas Alva Edison. Nama panggilannya, Tommy. Beberapa tahun kemudian, Tommy mulai bersekolah. Sayangnya, Tommy tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Bahkan, dia dianggap sebagai anak yang bodoh.

Baru tiga bulan Tommy bersekolah, gurunya menulis surat untuk ibu Tommy. Surat itu disampaikan Tommy pada ibunya sepulang sekolah. Demikian suratnya : Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta Ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah. 
Ibu Tommy sangat kaget membaca surat itu. Dia yakin Tommy bukan anak bodoh. Hanya saja, pendengaran Tommy agak terganggu. Ibu Tommy pun bertekad untuk mendidik dan mengajar sendiri anaknya. Sejak itu, Tommy tidak belajar di sekolah umum. Dia belajar di rumah dan dibimbing ibunya.

Di masa kanak - kanak, Thomas Alva Edison dianggap bodoh.

> Si Ingin Tahu
Di rumah, Tommy belajar membaca, menulis, dan matematika. Ibu Tommy memberinya bermacam-macam buku pengetahuan. Di antaranya, buku tentang eksperimen atau percobaan sederhana. Tommy sangat menyukainya.
Kebetulan, Tommy memang selalu ingin tahu! Rasa ingin tahu itu membuat Tommy uang jajannya untuk membeli alat dan bahan percobaan.
Pada usia 12 tahun, Tommy berjualan koran, permen, dan buah - buahan di kereta api. Suatu hari, cairan kimia hasil percobaannya jatuh di kereta api dan hampir membakar sebuah gerbong. Tommy dipukul oleh masinis kereta, hingga pendengarannya bertambah rusak. Bahkan, Tommy tak lagi bisa mendnegar suara burung bernyanyi. Kejadian itu tak mengubah tekad Tommy untuk terus belajar dan melakukan berbagai eksperimen.

> Si Tukang Gagal 
Tommy alias Thomas Alva Edison terus berkarya membuat bermacam - macam percobaan. Tak jarang dia mengalami kegagalan. Kadang, untuk menciptakan sebuah penemuan, dia mengalami kegagalan sampai ribuan kali. Misalnya, pada saat membuat bola lampu pijar, Thomas Alva Edison mengalami 9.998 kegagalan. Baru pada percobaan ke 9.999, Pak Edison berhasil membuat lampu pijarnya menyala dengan terang.
Bagi Pak Edison, kegagalan-kegagalan itu tidak membuatnya putus asa. Pak Edison bisa belajar banyak hal dari  kegagalan. Justru, Pak Edison merasa khawatir ketika percobaannya langsung sukses. Contohnya, saat Pak Edison menemukan phonograph, alat perekam suara.
Hingga akhir hayatnya, Pak Edison berhasil menciptakan 1.093 buah penemuan. Hihihi... bayangkan saja, berapa jumlah kegagalannya!

Di masa dewasa, Thomas Alva Edison tak pernah menyerah menciptakan penemuan.

Thomas Alva Edison dan phonograph, salah satu hasil temuannya.

> Si Penyihir Pikir
Pada tahun 1874, Pak Thomas Alva Edison membuat sebuah laboratorium di Menlo Park. Di laboratorium itu, Pak Edison mempekerjakan beberapa insinyur untuk membuat ribuan percobaan.
Berbagai keajaiban berupa penemuan penting diciptakan di laboratorium ini. Seperti, gramofon, kamera film, proyektor film, dan yang oaling penting... lampu pijar!
Karena penemuan-penemuannya itu, Pak Thomas Alva Edison dijulukin Penyihir dari Menlo Park. Hehe, tantu saja Pak Edison tidak menyihir dengan ilmu sihir. Dia menyihir dengan pemikirannya yang cemerlang!

 Di masa tua, Thomas Alva Edison dikenal sebagai salah seorang jenius di dunia.

Wow...ribuan percobaan dilakukan di laboratorium ini.
Tommy si bodoh telah menjelma menjadi seorang Thomas Alva Edison yang jenius. Ini karena ketekunan dan kerja kerasnya untuk terus belajar tanpa menyerah.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biodata 
Nama : Thomas Alva Edison
Nama Orang Tua : Samuel Ogden dan Nancy Elliot
Tempat, Tanggal Lahir : Milan, Ohio, Amerika Serikat, 11 Februari 1847
Wafat : West Orange, New York, 18 Oktober 1931
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sumber : Majalah Bobo Edisi 52 Tahun XXXVII
Share:

0 Comments:

Posting Komentar