Jumat, 12 Juli 2013

Etika Membaca Al - Qur'an

Assalamu'alaikum.
Selamat menunaikan ibadah Puasa bagi yang menjalankannya ^_^
Semoga diterima ya puasanya sama Allah swt :D
Sekarang, Lydia mau nulis artikel tentang "Etika Membaca Al-Qur'an", mau tau? Klik Baca Selengkapnya »

Berikut adalah etika membaca Al-Qur'an : 
  1. Sebaiknya orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya serta telah bergosok gigi.
  2. Hendaknya memilih tempat yang tenang dan waktunya pun pas, karena hal tersebut lebih dapat berkonsentrasi dan jiwa lebih tenang.
  3. Hendaknya memulai tilawah dengan ta'awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain surah At-Taubah. Allah berfirman yang artinya: "Apabila kamu akan membaca Al-Qur'an, maka memohon perlindunganlah kamu kepada-Nya dari godaan syaitan yang terkutung". (Q.S. An-Nahl [16]: 98)
  4. Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang artinya, "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan". (Q.S. Al-Muzammil [73]: 4)
  5. Disunnahkan memanjangkan bacaan dan memperindah suara di saat membacanya. Anas bin malik pernah ditanya, "Bagaimana bacaan Nabi terhadap Al-Qur'an?", Anas menjawab, "Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi membaca 'Bismillahirrahmanirrahim' sambil memanjangkan Bismillah, dan memanjangkan bacaan arrahmani dan memanjangkan bacaan arrahim". (H.R. Al-Bukhari) dan Nabi juga bersabda, "Hiasilah suara kalian dengan Al-Qur'an," (H.R. Abu Daud, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  6. Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca. Berinteraksi dengannya, sambil memohon surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat surga, dan berlindung kepada Allah dari neraka bila terbaca ayat-ayat neraka. Allah berfirman yang artinya, "Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Q.S. Shad [38]: 29). Dan di dalam hadits Hudzaifah ia menuturkan, "..... Apabila nabi membaca tasbih (kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila membaca ayat yang mengandung doa, maka beliau berdoa, dan apabila membaca ayat yang bermakna meminta perlindungan (kepada Allah), beliau memohon perlindungan." (H.R. Muslim) 
  7. Hendaklah mendengarkan bacaan AlQur'an dengan baik dan diam, tidak berbicara. Allah berfirman yang artinya, "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (Q.S. Al-A'raf [7]: 204).
  8. Hendaklah selalu menjaga Al-Qur'an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) hingga tidak lupa. Rasulullah bersabda, "Periharalah Al-Qur'an baik-baik, karena demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, ia benar-benar lebih liar (mudah lepas) daripada unta yang terikat di tali kendalinya." (H.R. Al-Bukhari).
  9. Hendaknya tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Allah telah berfirman yang artinya, "Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (Al-Waqi'ah [56]: 79).
  10. Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca Al-Quran dengan tidak menyentuh mushafnya, menurut salah satu pendapat ulama yang lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih dari Rasulullah yang melarang hal tersebut.
  11. Disunnahkan menyaringkan bacaan Al-Qur'an selagi tidak ada unsur negatif, seperti riya' atau yang serupa dengannya, atau dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga membaca Al-Qur'an.
  12. Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila sudah mengantuk, karena Rasulullah bersabda. "Apabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca Al-Qur'an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaklah ia berbaring (tidur)." (H.R. Muslim)
Hm... Cukup sampai disini ya, semoga bermanfaat ^_^
Terima kasih sudah berkunjung :D

Wassalammu'alaikum

sumber : Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari, terbtan Yayasan As-Sofwa, Jakarta
Share:

0 Comments:

Posting Komentar